Ini adalah sebuah cerita tentang Andre,seorang pemain biola yang sedang mengejar mimpinya menjadi juara kompetisi musik di sekolahnya. Namun perjuangannya tidak berjalan dengan mudah.
Valor Senior Highschool, tempat dimana Andre bersekolah. Di sekolah ini dia adalah seorang murid yang tidak terlalu populer,dia mengikuti eskul Musik dengan instrumen favoritnya adalah Biola. Tiga minggu lagi akan diadakan sebuah kompetisi musik untuk memperebutkan Piala Kepala Sekolah,dan dia terus mempersiapkan dirinya.
Saingan terberatnya adalah sang pujaan sekolah, Shawn. Seorang pemain piano berbakat yang digandrungi para wanita dan dipuja puja para guru di sekolah namun karena itu dia memiliki sifat buruk,kesombongan.
Pernah suatu ketika Shawn melihat Andre berlatih sepulang sekolah di ruangan musik,dengan penuh khidmat sore itu Andre memainkan pianonya mengikuti tangga nada yang tertulis di depannya,dia sedang memainkan lagu Fugue in D Minor karya Bach. Ketika dia selesai memainkan lagu itu, tiba tiba suara tepuk tangan terdengar,namun lebih seperti tepuk tangan tidak ikhlas.
Dan ternyata Shawn telah berdiri disana,dengan tersenyum sinis dia bertepuk tangan sembari menghampiri Andre, "wah wah wah,keren sekali permainan biolamu itu,Siapa namamu?" kata Shawn dengan nada sinis "Andre,ada apa kau datang kemari?" tanya Andre "wah Andre,nama yang bagus tapi aku jarang mendengarnya,hmm? Tidak ada salahnya kan melihat "PESAING" ku berlatih?" jawabnya dengan penekanan pada kata "pesaing" "Menurut pengamatanku,skillmu itu cukup bagus,tapi sayang... butuh lebih dari sekedar bagus untuk mengalahkanku." Lanjutnya lalu tiba tiba mencengkram kerah seragam milik Andre "Apa maumu!?" bentak Andre
"Seorang pemula medioker sepertimu lebih baik tidur dirumah,bermimpilah untuk mengalahkanku. Sampai kapanpun kau tidak akan bisa mengalahkanku,Pecundang" ujarnya lalu melepaskan kerah baju Andre lalu berjalan kearah pintu keluar "Sombong sekali kau!" teriak Andre "Yah,dengan apa yang kupunya aku berhak sombong,tidak sepertimu. Semoga beruntung,Pecundang!" balas Shawn sembari berlalu. Andre menggenggam erat biolanya sembari berkata "Aku,akan mengalahkanmu!"
"Seorang pemula medioker sepertimu lebih baik tidur dirumah,bermimpilah untuk mengalahkanku. Sampai kapanpun kau tidak akan bisa mengalahkanku,Pecundang" ujarnya lalu melepaskan kerah baju Andre lalu berjalan kearah pintu keluar "Sombong sekali kau!" teriak Andre "Yah,dengan apa yang kupunya aku berhak sombong,tidak sepertimu. Semoga beruntung,Pecundang!" balas Shawn sembari berlalu. Andre menggenggam erat biolanya sembari berkata "Aku,akan mengalahkanmu!"
Hari demi hari berlalu,perkataan Shawn seolah menjadi pelecut semangat untuk Andre. Dia terus berlatih siang dan malam tanpa kenal lelah. Bahkan sampai tangannya lecet dan berdarah dia masih terus berlatih,dengan satu tujuan di hatinya. Dia akan mendapatkan pengakuan dari semua orang di sekolah ini. Hari demi hari terus berlalu,makin hari semakin baiklah permainan Biola Andre,sedangkan Shawn? dengan kesombongannya dia merasa tidak perlu berlatih
Tibalah hari kompetisi,Andre sudah siap untuk menampilkan penampilan terbaiknya,dia mendapat giliran tampil paling terakhir setelah Shawn. Sial mungkin,atau beruntung? Beberapa penampilan telah selesai. Tibalah waktunya penampilan Shawn,beberapa gadis berteriak histeris dan meneriakkan namanya,Shawn memainkan lagu Schindler's List dengan sangat baik,semua Audience bertepuk tangan. Ada beberapa yang memberikan Standing Ovation namun Kepala Sekolah Barbara nampak kurang puas.
Tibalah hari kompetisi,Andre sudah siap untuk menampilkan penampilan terbaiknya,dia mendapat giliran tampil paling terakhir setelah Shawn. Sial mungkin,atau beruntung? Beberapa penampilan telah selesai. Tibalah waktunya penampilan Shawn,beberapa gadis berteriak histeris dan meneriakkan namanya,Shawn memainkan lagu Schindler's List dengan sangat baik,semua Audience bertepuk tangan. Ada beberapa yang memberikan Standing Ovation namun Kepala Sekolah Barbara nampak kurang puas.
Kemudian giliran Andre yang tampil,ketika naik ke panggung dia berpapasan dengan Shawn. "Uh,Standing Ovation. Let's see apakah kau bisa mendapatkan itu? Pecundang." kata Shawn dan Andre hanya tersenyum. Ketika dia tiba diatas panggung suasana hening dan semua mata tertuju padanya. Bait pertama dimainkan,lagu Fugue in D Minor seolah menghipnotis para Audience. Semua terdiam. Chorus,Refrain terlewati dengan penuh suasana khidmat. Hening seakan seluruh dunia terpaku pada satu titik,Andre dan Biolanya. Ketika nada terakhir selesai dimainkan.
Keheningan yang terjadi,Andre kemudian menunduk memberi ucapan terima kasih.Lalu seketika riuh tepuk tangan terdengar.Beberapa bahkan menangis,dan semua penonton memberikan Standing Ovation termasuk Ibu Barbara.Senyuman lebar tersungging diwajah Andre,senyuman seorang pemenang. Sedangkan diujung sana Shawn dengan tatapan kekesalannya pergi meninggalkan aula tempat lomba
Setelah itu pengumuman pemenang pun diadakan,dan seperti dugaaan semua orang Andre lah pemenangnya,Ibu Barbara menyerahkan piala setinggi 1 meter itu kepada Shawn dan memberikan ucapan selamat. Dengan penuh air mata Andre menerimanya dan membungkuk berkali kali seraya berucap "Merci! Merci!" lalu diapun turun dari panggung dan dipeluk oleh beberapa teman temannya
Setelah itu pengumuman pemenang pun diadakan,dan seperti dugaaan semua orang Andre lah pemenangnya,Ibu Barbara menyerahkan piala setinggi 1 meter itu kepada Shawn dan memberikan ucapan selamat. Dengan penuh air mata Andre menerimanya dan membungkuk berkali kali seraya berucap "Merci! Merci!" lalu diapun turun dari panggung dan dipeluk oleh beberapa teman temannya
Setelah meraih kemenangan itu,dia menyadari bahwa kesombongan hanya akan membawa kehancuran. Andre,sang juara baru sekolah telah memutuskan dalam hatinya bahwa dia akan menjadi juara yang lebih baik dari Shawn. Dia telah berjanji akan terus membumi tanpa kesombongan sedikitpun dan terus menatap lurus kedepan untuk menjadi pemain Biola yang jauh lebih baik dari sebelumnya