Jumat, 04 Agustus 2017

Fugue in D Minor

            Ini adalah sebuah cerita tentang Andre,seorang pemain biola yang sedang mengejar mimpinya menjadi juara kompetisi musik di sekolahnya. Namun perjuangannya tidak berjalan dengan mudah. 

           Valor Senior Highschool, tempat dimana Andre bersekolah. Di sekolah ini dia adalah seorang murid yang tidak terlalu populer,dia mengikuti eskul Musik dengan instrumen favoritnya adalah Biola. Tiga minggu lagi akan diadakan sebuah kompetisi musik untuk memperebutkan Piala Kepala Sekolah,dan dia terus mempersiapkan dirinya. 
           Saingan terberatnya adalah sang pujaan sekolah, Shawn. Seorang pemain piano berbakat yang digandrungi para wanita dan dipuja puja para guru di sekolah namun karena itu dia memiliki sifat buruk,kesombongan.

           Pernah suatu ketika Shawn melihat Andre berlatih sepulang sekolah di ruangan musik,dengan penuh khidmat sore itu Andre memainkan pianonya mengikuti tangga nada yang tertulis di depannya,dia sedang memainkan lagu Fugue in D Minor karya Bach. Ketika dia selesai memainkan lagu itu, tiba tiba suara tepuk tangan terdengar,namun lebih seperti tepuk tangan tidak ikhlas.
         Dan ternyata Shawn telah berdiri disana,dengan tersenyum sinis dia bertepuk tangan sembari menghampiri Andre, "wah wah wah,keren sekali permainan biolamu itu,Siapa namamu?" kata Shawn dengan nada sinis "Andre,ada apa kau datang kemari?" tanya Andre "wah Andre,nama yang bagus tapi aku jarang mendengarnya,hmm? Tidak ada salahnya kan melihat "PESAING" ku berlatih?" jawabnya dengan penekanan pada kata "pesaing" "Menurut pengamatanku,skillmu itu cukup bagus,tapi sayang... butuh lebih dari sekedar bagus untuk mengalahkanku." Lanjutnya lalu tiba tiba mencengkram kerah seragam milik Andre "Apa maumu!?" bentak Andre
            "Seorang pemula medioker sepertimu lebih baik tidur dirumah,bermimpilah untuk mengalahkanku. Sampai kapanpun kau tidak akan bisa mengalahkanku,Pecundang" ujarnya lalu melepaskan kerah baju  Andre lalu berjalan kearah pintu keluar "Sombong sekali kau!" teriak Andre "Yah,dengan apa yang kupunya aku berhak sombong,tidak sepertimu. Semoga beruntung,Pecundang!" balas Shawn sembari berlalu. Andre menggenggam erat biolanya sembari berkata "Aku,akan mengalahkanmu!"

           Hari demi hari berlalu,perkataan Shawn seolah menjadi pelecut semangat untuk Andre. Dia terus berlatih siang dan malam tanpa kenal lelah. Bahkan sampai tangannya lecet dan berdarah dia masih terus berlatih,dengan satu tujuan di hatinya. Dia akan mendapatkan pengakuan dari semua orang di sekolah ini. Hari demi hari terus berlalu,makin hari semakin baiklah permainan Biola Andre,sedangkan Shawn? dengan kesombongannya dia merasa tidak perlu berlatih
           Tibalah hari kompetisi,Andre sudah siap untuk menampilkan penampilan terbaiknya,dia mendapat giliran tampil paling terakhir setelah Shawn. Sial mungkin,atau beruntung? Beberapa penampilan telah selesai. Tibalah waktunya penampilan Shawn,beberapa gadis berteriak histeris dan meneriakkan namanya,Shawn memainkan lagu Schindler's List dengan sangat baik,semua Audience bertepuk tangan. Ada beberapa yang memberikan Standing Ovation namun Kepala Sekolah Barbara nampak kurang puas. 

            Kemudian giliran Andre yang tampil,ketika naik ke panggung dia berpapasan dengan Shawn. "Uh,Standing Ovation. Let's see apakah kau bisa mendapatkan itu? Pecundang." kata Shawn dan Andre hanya tersenyum. Ketika dia tiba diatas panggung suasana hening dan semua mata tertuju padanya. Bait pertama dimainkan,lagu Fugue in D Minor seolah menghipnotis para Audience. Semua terdiam. Chorus,Refrain terlewati dengan penuh suasana khidmat. Hening seakan seluruh dunia terpaku pada satu titik,Andre dan Biolanya. Ketika nada terakhir selesai dimainkan.
           Keheningan yang terjadi,Andre kemudian menunduk memberi ucapan terima kasih.Lalu seketika riuh tepuk tangan terdengar.Beberapa bahkan menangis,dan semua penonton memberikan Standing Ovation termasuk Ibu Barbara.Senyuman lebar tersungging diwajah Andre,senyuman seorang pemenang. Sedangkan diujung sana Shawn dengan tatapan kekesalannya pergi meninggalkan aula tempat lomba
           Setelah itu pengumuman pemenang pun diadakan,dan seperti dugaaan semua orang Andre lah pemenangnya,Ibu Barbara menyerahkan piala setinggi 1 meter itu kepada Shawn dan memberikan ucapan selamat. Dengan penuh air mata Andre menerimanya dan membungkuk berkali kali seraya berucap "Merci! Merci!" lalu diapun turun dari panggung dan dipeluk oleh beberapa teman temannya

            Setelah meraih kemenangan itu,dia menyadari bahwa kesombongan hanya akan membawa kehancuran. Andre,sang juara baru sekolah telah memutuskan dalam hatinya bahwa dia akan menjadi juara yang lebih baik dari Shawn. Dia telah berjanji akan terus membumi tanpa kesombongan sedikitpun dan terus menatap lurus kedepan untuk menjadi pemain Biola yang jauh lebih baik dari sebelumnya



Rabu, 09 Maret 2016

'Romansa Anak Pramuka"

                                "Romansa Anak Pramuka"

Malam yang indah di bumi perkemahan...
Disinari cahaya sang rembulan...
Jangkrik dan katak bernyanyi bersahutan...
Oh,Malam indah di perkemahan...

Dari balik tendaku...
Diam diam aku memandangi senyum indahmu...
Tahukah kamu?
Aku suka sama kamu...

Berawal dari pertemuan kita yang tak disengaja...
Hati ini bergetar menggelora...
Aku rasa aku telah jatuh cinta...
Di bumi perkemahan yang penuh cerita...

Aku ingat saat itu...
Ketika aku mengikat simpul untuk gapura tendaku...
Kau datang menyapaku...
Dan tali itu malah mengikat jariku...

Hari demi hari...
Rasa ini semakin menyiksaku disini...
Malu rasanya untuk mengungkap isi hati...
Tapi semakin lama dipendam semakin gelisah hati ini...

Ingin rasanya aku mengirim kode morse dengan pluitku...
Atau mengirim kode semaphore di depan tendamu...
Namun apalah dayaku...
Bisa bisa aku dijitak pembinaku...
Atau dimarahi kakak dari kelurahan yang galak itu...

Pagi tadi kita berjumpa dalam lomba...
Aku membela sekolahku,MAN Tomini tercinta...
Sedangkan engkau menjadi lawanku disana...
Lalu kita bertegur sapa...
Meski sekarang lawan kita harus tetap berteman katanya...

Tahukah kamu,inisial A...
Aku ingin menjadi bukan sekedar teman belaka...

Aku ingin menjadi Pradanamu...
Yang tak hanya memimpinmu...
Namun selalu bersama disaat senang maupun susahmu...
Dan selalu ada untukmu...
Di saat saat tersulit dalam hidupmu...
Dan berjalan bersama mengalahkan rintangan itu...

Meski saat ini itu semua hanya angan belaka...
Tapi aku berjanji pada tenda dan kakak pembina...
Aku akan mengungkapkan perasaanku padanya...
Ketika saatnya tiba...


Oh indahnya...
Romansa anak pramuka...


Romansa Anak Pramuka

Romansa Anak Pramuka

Minggu, 06 Maret 2016

Kawan,Sebuah Puisi Karya Reynald Tirta

                                           "KAWAN"


Hei,Kawan...
Hari ini sangat melelahkan...
Dan kita bertumpu pada sebuah sandaran...
Menikmati senja yang datang menyejukkan...

Tak terasa telah lama kita bersama...
Mengukir cerita indah nan jenaka...
Dan pada akhirnya...
Setelah sekian lama...

Menempuh kerasnya hidup bersama...

Kini kita harus menempuh jalan yang berbeda...

Perpisahan ini harus kita lalui...
Demi masa depan yang lebih baik lagi...
Aku memilih pergi ke seberang negeri...
Sedangkan engkau tetap disini...
Menuntut ilmu di negeri sendiri...

Kawanku...
Kuyakin nanti aku pasti merindukanmu...
Dan kau pun pasti begitu...
Namun,sahabatku...
Meski ratusan gunung membentang menghalangiku...
Atau ribuan lautan terhampar menjauhkanku darimu...
Kau tetap akan selalu...
Berada dalam sanubariku...

Dalam persahabatan kita...
Tak jarang dihiasi oleh pertengkaran meski hanya sementara...
Aku yang keras kepala...
Dan kau yang egois luar biasa...

Tapi hal hal itulah...
Yang menjadikan persahabatan ini lebih indah...

Terima kasih,Sahabatku...
Untuk begitu banyak hal yang telah berlalu...
Kau akan selamanya dihatiku..
.

http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2015/03/27/519101/670x335/awas-5-hal-ini-bisa-hancurkan-persahabatan-rev-1.jpg
Untukmu,SAHABATKU :)

Jumat, 08 Januari 2016

Rinduku...


          "Rinduku untuk Cinta"
 Ditengah malam sunyi di desaku tercinta...
 Disini rinduku menyala membara...
 Untuk kamu yang jauh disana...
  Aku tak tau kamu sedang apa...
  Atau sedang bersama siapa...
  Tapi aku percaya...
  Meski bertahun tahun lamanya...
  Atau bermil mil jauhnya...
  Selagi raga masih bersarang di jiwa...
  Cinta kita akan selalu membara...
   Mentari...
   Aku percaya pada kejujuran hati...
   Bahwa kau akan kembali...
   Dengan tetap membawa cinta ini di hati...
   Dan melanjutkan kisah yang kini terhenti...
 Meski kini tinggal aku sendiri...
 Tanpa hadirmu disini...
 Dan hanya suaramu yang dapat mengobati...
 Rindu yang berkecamuk di hati...
 Tapi cinta ini tak akan pernah mati...
 Meski terus diuji dan diuji...
 Oleh kecurigaan dan kecemburuan hati...
  Tapi aku percaya padamu,cinta...
  Meski jarak memisahkan raga...
  Hati kita selalu bersama...
  Menjaga cinta sejati kita...
luvne.com luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com.com